Kenapa Manusia yang Jadi Khalifah di Muka Bumi: Ko Bukan Malaikat?

Tugas yang di emban manusia di muka bumi ini pada dasarnya ada dua yakni tugas ibadah dan tugas khalifah. Keduanya merupakan tugas yang besar, berbarengan dengan misi penciptaan manusia itu sendiri. sungguh kehadiran manusia di muka bumi tidak untuk main-main dan senda gurau tapi dengan suatu kepastian arah dan tujuan.
Allah berfirman: “Apakah manusia mengira, bahwa ia dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban?)” (QS. Al-Qiyamah: 36), lihat juga surat Al-Mu’minun ayat 115.
Lebih spesifik pada khalifah bahwa khalifah adalah pengganti, pemimpin dan penguasa. Allah SWT mengamanatkan kepada manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi dengan tujuan memakmurkan, mengolah serta membuat peradaban, kenapa harus manusia? Ko tidak malaikat saja yang menjadi khalifah? 

Manusia memiliki akal, nafsu dan rasa penasaran sehingga dengan sifat demikian bumi ini akan membentuk peradaban dan dengan manusia bumi ini akan ramai. Tidak sepi !. coba kalau yang jadi kahlifah adalah malaikat? Malaikat itu tidak dikasih nafsu maka jelaslah bumi ini akan sepi, tidak ada malaikat melakukan aktifitas seperti manusia melainkan malaikat akan terus beribadah kepada Allah. Karena sekali Allah memerintah malaikat sujud, maka sujud terus malaikat tersebut.

Perhatikan pecakapan malaikat dengan Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 30:
30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Ketika Allah akan menjadikan manusia sebagai khalifah, malaikat itu protes dengan mengatakan “Manusia pembuat kerusakan, manusia suka menumpahkan darah (berperang; berselisih), sambil memuji dirinya sendiri “Kami yang memuji dan kami yang mensucikan Engkau” karena merasa malaikat makhluk yang paling taat; tentu tidak terima.  Tuhan (Allah) ngomong “Jangan so tahu loh, jangan so ngatur aku, aku lebih tahu daripada kamu. 

Kemudian Alllah bertanya kepada malaikat, “Ayo sebutkan benda-benda seluruhnya jika kamu benar?
31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
32. Mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana."
Tuh kan aku bilang apa, jangan so menggurui, mengatur, karena aku lebih mengetahui rahasia dibalik semuanya. Ayo perhatikan ayat 33 ini:
33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
Alasan kedua, mengapa manusia yang mengemban amanat sebagai khalifah? Jawabannya karena ketika amanat  atau ditawarkan kepada seluruh makhluk yang lain (kepada langit, bumi dan gunung-gunung) mereka semua tak mampu memikulnya dengan alasan takut menghianati-Nya. Akan tetapi manusia pun tak sedikit yang dzalim dan menghianati-Nya dikarenakan kebodohan akan kebenaran.

Kalam Allah:
72. Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh (QS. Al-Ahzab: 72)
Di atas disinggung manusia mempunyai tugas untuk beribadah, dengan beribadah manusia akan mengingat Allah, memohon dan perlindungan pada Allah, menghilangkan rasa sombong atau takabbur, karena kalam Allah berkata:

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (QS. Adz-Dzariat: 56) maka dengan seperti ini manusia akan menjadi makhluk yang seimbang antara hubungan vertical dan horizontal atau hablum minalloh (ibadah) dan hablum minannas (khalifah).

Mungkin itu yang menjadi bahan renungan kita, bahwa jadilah manusia yang mengabdi pada Allah dengan menjalankan semua perintahnya serta dengan segala kekurangan dan kelebihannya mampu menjadikan persatuan dan kesatuan yang utuh demi memakmurkan bumi agar beradzab dan berkemajuan.


Sumber : Al-Qur’an, Membangun Intlelektual Muslim yang Tangguh (LPPI UMP).

Berlangganan update artikel terbaru via email:

1 Response to "Kenapa Manusia yang Jadi Khalifah di Muka Bumi: Ko Bukan Malaikat?"

Komentar yang sopan, berikan solusi terbaik anda!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel